BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Menurut Husnan (2003:45), portofolio
berarti sekumpulan investasi. Tahap ini menyangkut identifikasi
sekuritas-sekuritas mana yang akan dipilih dan berapa proporsi dana yang akan
ditanamkan pada masing-masing sekuritas tersebut. Pemilihan banyak sekuritas
(pemodal melakukan diversifikasi) dimaksudkan untuk mengurangi risikoyang
ditanggung. Pemilihan sekuritas ini dipengaruhi antara lain oleh preferensi
risiko, pola kebutuhan kas, status pajak, dan sebagainya.
Dalam kenyataannya kita akan sulit
membentuk portofolio yang terdiri dari semua kesempatan investasi, karena itu
biasanya dipergunakan suatu wakil (proxy) yang terdiri dari sejumlah besar
saham atau indeks pasar. Contohnya di Bursa Efek Jakarta yang menggunakan
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) atau Indeks LQ45.
1.2 PERBANDINGAN MACAM PORTOFOLIO
·
Satu
Portfolio vs Banyak Portfolio
Setiap keluarga pasti memiliki
banyak tujuan berbeda, dari membeli rumah sampai menyiapkan biaya pendidikan
untuk anak-anak, tentunya Anda akan tergiur untuk mempertimbangkan memiliki
portofolio investasi untuk masing-masing prioritas tujuan. Namun dengan
memiliki banyak portofolio, kita membagi satu bagian menjadi misalkan 4 tujuan,
dengan masing-masing portofolio memiliki 3 instrumen investasi. Sehingga Anda
membagi satu bagian menjadi 12 bagian yang lebih kecil.
Dengan memiliki banyak portofolio,
yang ditujukan untuk prioritas tujuan yang berbeda, akan banyak memakan waktu
untuk mengorganisasinya dan apalagi bila Anda harus meninjau dan merevisinya
bila dibutuhkan. Dua hal negative dalam memiliki banyak portofolio untuk
berbagai macam prioritas tujuan yang dimiliki adalah biaya dan waktu.
- Biaya. Memiliki setiap instrumen investasi pasti mengandung biaya, baik fee manajemen, biaya pembelian, penjualan dan pengalihan untuk reksadana dan biaya transaksi untuk jual beli saham. Dengan memiliki banyak portofolio, maka Anda akan terus dibebankan dengan biaya yang sama untuk masing-masing instrument. Bila Anda memiliki 5 Reksadana dengan jenis yang sama maka Anda akan terbebani dengan 5 kali biaya pembelian, penjualan atau pengalihan bila Anda bertransaksi.
- Waktu. Mengelola uang Anda membutuhkan waktu. Bila Anda secara aktif mengikuti perkembangan portofolio Anda, maka sangat mungkin Anda akan menghabiskan 10 jam sebulan (atau malah lebih) untuk menganalisa apa yang Anda miliki, bagaimana performanya dan bagaimana Anda dapat lebih mengoptimalkan. Itu hanya untuk satu portofolio. Bayangkan bila Anda memiliki 5 priortitas tujuan dengan masing-masing portofolionya, berapa waktu yang harus Anda habiskan?
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN PORTOFOLIO
Teori portofolio adalah pendekatan
investasi yang diprakarsai oleh Harry M. Makowitz (1927) seorang ekonom lulusan
Universitas Chicago yang telah memperoleh Nobel Prize di bidang ekonomi pada
tahun 1990. Teori portofolio berkaitan dengan estimasi investor tehadap
ekspektasi risiko dan return, yang diukur secara statistik untuk membuat
portofolio investasinya. Markowitz menjabarkan cara mengkombinasikan aset ke
dalam diversifikasi portofolioyang efisien. Dalam portofolio ini, risiko dapat
dikurangi dengan menambah jumlah jenis aset ke dalam portofolio dan tingkat
expected return dapat naik jika investasinya terdapat perbedaan pergerakan
harga dari aset-aset yang dikombinasi tersebut (“Harry Max Markowitz”) Pada
prakteknya para pemodal pada sekuritas sering melakukan diversifikasi dalam
investasinya dengan mengkombinasikan berbagai sekuritas, dengan kata lain
mereka membentuk portofolio.
2.2 EVALUASI KINERJA PORTOFOLIO
Dalam tahap evaluasi, pemodal
melakukan penilaian terhadap kinerja (performance) portofolio, baik dalam aspek
tingkat keuntunganyang diperoleh maupun risiko yang ditanggung. Menurut Husnan
(2003:45), tidaklah benar jika portofolio yang memberikan keuntungan yang lebih
tinggi mesti lebih baik dari portofolio lainnya.
Menurut John (2005:53), Kerja besar
dikerahkan untuk pembentukan portofolio. Teori portofolio (portfolio theory)
menyatakan bahwa risiko dan pengembalian keduanya harus dipertimbangkan dengan
asumsi tersedia kerangka formal untuk mengukur keduanya dalam pembentukkan
portofolio. Dalam bentuk dasarnya, teori portofolio dimulai dengan asumsi bahwa
tingkat pengembalian atas efek dimasa depan dapat diestimasi dan kemudian
menentukan risiko dengan variasi distribusi pengembalian. Dengan asumsi
tertentu, teori portofolio menghasilkan hubungan linear antara risiko dan
pengembalian. Teori portofolio mengasumsikan bahwa investor yang rasional
menolak untuk meningkatkan risiko tanpa disertai peningkatan pengembalian yang
diharapkan.
Hubungan antara risiko yang diterima
dan pengembalian yang diharapkan merupakan dasar bagi keputusan pinjaman dan investasi
modern. Makin besar risiko atas investasi atau pinjaman, makin besar tingkat
pengembalian yang diinginkan untuk menutup risiko tersebut.
2.3 ANALISIS PORTOFOLIO
Portofolio merupakan kombinasi /
gabungan / sekumpulan assets, baik berupa real assets maupun finansial assets
yang dimiliki oleh investor. Hakikat pembentukan portofolio adalah untuk mengurangi risiko dengan cara diversifikasi,
yaitu mengalokasikan sejumlah dana pada berbagai alternatif investasi
yang berkorelasi negative.
A.
PEMILIHAN PORTOFOLIO YANG EFISIEN
Suatu portofolio dikatakan efisien
apabila portofolio tersebut bila
dibandingkan dengan portofolio lain
memenuhi kondisi berikut :
· Memberikan expected return (Hasil dari keuntungan atau rugi dari
investasi ) terbesar dengan risk yang sama
· Memberikan risk (Resiko kerugian) terkecil dengan expected return
yang sama
Semua
portofolio yang terletak pada efficient frontier merupakan portofolio
yang efisien sehingga tidak dapat dikatakan portofolio mana yang optimal.
Sedangkan untuk membentuk portofolio yang optimal kita harus menawarkan return
yang diharapkan dan risiko yang sesuai dengan prevensinya
Efficient frontier : garis yang
menunjukkan sejumlah portofolio yang efisien , dan semua portofolio dibawah garis dinyatakan tidak efisien.
1. Short
Selling Diperkenankan.
Short selling :
menjual saham yang bukan miliknya. Misal : meminjam saham pada brokernya dengan
harapan harga saham akan turu. Sehingga investor akan
memperoleh keuntungan. Hasil short selling selanjutnya digunakan
untuk membeli saham lain. Dengan demikian jumlah dana yang diinvestasikan bisa
lebih besar dari 100% , & bisa juga lebih kecil dari 0% ( negatif )
2. Short
Selling tidak diperkenankan
Jika short salling tidak
diperkenankan & investor menginvestasikan semua dananya, maka jumlah dana
yang diinvestasikan maksimum sebesar 100% & minimum sebesar 0% .
B. PEMILIHAN PORTOFOLIO YANG OPTIMAL
Ada lima model indeks yang dapat digunakan untuk menghitung portofolio
optimal.
a. Model indeks tunggal
Model ini mengasumsikan bahwa
tingkat pengembalian antara dua efek atau lebih akan berkorelasi yaitu akan
bergerak bersama dan mempunyai reaksi yang sama terhadap satu faktor atau
indeks tunggal yang dimasukkan dalam model. Faktor atau indeks tersebut adalah
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Tujuan penggunaan model indeks
tunggal adalah untuk menyederhanakan perhitungan portofolio model Markowitz.
Pada portofolio model Markowits dibutuhkan parameter-parameter input berupa:
1) Tingkat keuntungan yang diharapkan masing-masing saham.
2) Variance masing-masing saham.
3) Covariance antar saham-saham.
Perhitungan portofolio optimal akan sangat dimudahkan jika hanya didasarkan
pada sebuah angka yang dapat menentukan apakah suatu sekuritas dapat dimasukkan
ke dalam portofolio optimal tersebut. Angka tersebut adalah rasio antara ekses
return dengan beta (excess return to beta).
b.
Model Indeks Ganda (Multi-Index Models)
Multi-index models lebih berpotensi dalam upaya untuk mengestimasi expected return,
standar deviasi dan kovarians efek secara akurat dibanding single index
models. Karena pengembalian aktual efek tidak hanya sensitif terhadap
perubahan IHSG, artinya terdapat kemungkinan adanya lebih dari satu faktor yang
dapat mempengaruhinya. Multi index models menganggap bahwa ada faktor
lain selain IHSG yang dapat mempengaruhi terjadinya korelasi antar efek,
misalnya tingkat bunga bebas risiko.
c.
Model Utilita yang diharapkan / expexted utility model
Menyatakan : para pemodal akan
memilih suatu kesempatan investasi yang memberikan utilitas yang diharapkan
yang tertinggi . Utilitas yang diharapkan tertinggi
tidak selalu sama dengan tingkat keuntungan yang diharapkan tertinggi.
d.
Safety First Models
.
1. Kriteria Roy
Menyatakan
portofolio yang terbaik adalah portofolio yang mempunyai probabilitas
terkecil untuk menghasilkan tingkat keuntungan dibawah tingkat keuntungan tertentu ( yang diinginkan ).
2. Kriteria
Kataoka
Menyarankan : memaksimumkan batas
bawah dengan batasan bahwa probabilitas
tingkat keuntungan untuk sama dengan atau lebih kecil dari batas bawah tidaklah lebih besar dari angka
tertentu.
3. Kriteria
Telser
·
Tidak memerlukan asumsi tertenu tentang fungsi utilitas pemodal
·
Tingkat keuntungan tidak perlu berdistribusi normal
e.
Model Stochastic Dominance ( SD)
·
Tidak memerlukan asumsi tertentu tentang fungsi utilitas pemodal
·
Tingkat keuntungan tidak perlu berdistribusi normal
2.4 SIKAP PEMODAL TERHADAP RESIKO
· Risk averter / tidak menyukai resiko
Merupakan investor yang apabila dihadapkan pada dua pilihan investasi yang
memberikan tingkat pengembalian yang sama dengan risiko yang berbeda, maka
lebih suka mengambil investasi dengan risiko yang lebih kecil. Karakteristik
investor jenis ini cenderung selalu mempertimbangkan secara matang dan
terencana atas keputusan investasi.
· Risk neutral / netral terhadap risiko
Merupakan
investor yang akan meminta kenaikan tingkat pengembalian yang sama untuk setiap
kenaikan risiko. Investasi jenis ini umumnya cukup flexible dan bersikap
hati-hati (prudent) dalam mengambil keputusan investasi.
· Risk seeker / menyukai resiko
Merupakan
investor yang apabila dihadapkan pada dua pilihan investasi yang memberikan
tingkat pengembalian yang sama dengan risiko yang berbeda, maka orang tersebut
akan lebih suka mengambil investasi dengan risiko yang lebih besar.
Karakteristik investor jenis ini bersikap agresif dan spekulatif dalam
mengambil keputusan investasi
2.5 KURVA RISK DAN RETURN
Harga saham ditentukan oleh Risk
& Return dalam pengertian expected risk & return.
·
Semakin
besar peluang untuk rugi suatu assets à semakin
beresiko assets tersebut
·
Semakin
besar variabilitas return suatu assets à semakin
beresiko assets tersebut
·
Risk
indifferent : Sikap thd resiko dimana
return sama dengan resiko meningkat
·
Risk
averse
: Sikap thd resiko dimana return meningkat sejalan resiko meningkat
·
Risk
taking
: Sikap thd resiko dimana return
turun dan layak dengan resiko meningkat
KONSEP RESIKO: ASSET TUNGGAL
Ø Segi
finansial, Risk: variabilitas return dari suatu asset
Ø Analisis
sensitivitas: Pendekatan untuk menilai resiko dengan menggunkan estimasi
beberapa prob. return untuk memperoleh variabilitas hasil. Ukuran resikonya
adalah Range.
Ø Range:
ukuran resiko suatu asset (nilai return pada kondisi optimis - kondisi pesimis)
Probabilitas: peluang suatu peristiwa akan terjadi
2.6 CONTOH KASUS
MENGUKUR PENGEMBALIAN PORTOFOLIO
Pengembalian aktual dari suatu portofolio aktiva
sepanjang periode waktu tertentu dapat dihitung :
Rp = w1R1 + w2R2 +
... + wGRG
G
Rp = S
wg Rg
g=1
Keterangan :
Rp = tingkat
pengembalian portofolio selama periode berjalan
Rg = tingkat
pengembalian aktiva g selama periode berjalan
wg = berat
aktiva g pada portofolio – bagian dari nilai pasar keseluruhan
G
= jumlah aktiva pada portofolio
Jawab :
Aktiva
Nilai pasar Tingkat pengembalian
1
$ 6
juta
12 %
2
$ 8
juta
10 %
3
$ 11
juta
5 %
Total
$ 25 Juta
R1 = 12
%
w1 = 6 / 25 = 0,24 = 24 %
R2 = 10
%
w2 = 8 / 25 = 0,32 = 32 %
R3 = 5
%
w3 = 11/25 = 0,44 = 44 %
Rp = 0,24 (0.12) + 0,32 (0.10) + 0,44 (0.5)
Rp = 0,0828 = 8,28 %
“Maka
Pengembalian aktual dari suatu portofolio aktiva sepanjang periode waktu
tertentu adalah memperoleh expected return sebesar 8,28 %, dikatakan risk jika -8,28%
”
BAB 3
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Penopang manajemen portofolio
terdiri dari Teori Portofolio dan Teori Pasar Modal.
·
Teori
Portofolio
Pengembalian portofolio yang
dihapkan dan tingkat resiko portofolio yang dapat diterima serta menunjukan
cara pembentukan portofolio yang optimal
·
Teori Pasar
Modal
Berhubungan dengan pengaruh
keputusan investor terhadap harga sekuritas dan menunjukan hubungan yang
seharusnya terjadi antara pengembalian dan resiko sekuritas jika investor
membentuk portofolio yang sesuai dengan teori portofolio
Suatu portofolio dikatakan efisien
apabila portofolio tersebut bila
dibandingkan dengan portofolio lain memenuhi
kondisi berikut :
· Memberikan expected return terbesar dengan resk yang sama
· Memberikan risk terkecil dengan expected return yang sama
Teori portofolio (portfolio theory)
menyatakan bahwa risiko dan pengembalian keduanya harus dipertimbangkan dengan
asumsi tersedia kerangka formal untuk mengukur keduanya dalam pembentukkan
portofolio. Dalam bentuk dasarnya, teori portofolio dimulai dengan asumsi bahwa
tingkat pengembalian atas efek dimasa depan dapat diestimasi dan kemudian
menentukan risiko dengan variasi distribusi pengembalian. Dengan asumsi
tertentu, teori portofolio menghasilkan hubungan linear antara risiko dan
pengembalian. Teori portofolio mengasumsikan bahwainvestor yang rasional
menolak untuk meningkatkan risiko tanpa disertai peningkatan pengembalian yang
diharapkan. Hubungan antara risiko yang diterima dan pengembalian yang
diharapkan merupakan dasar bagi keputusan pinjaman dan investasi modern. Makin
besar risiko atas investasi atau pinjaman, makin besar tingkat pengembalian
yang diinginkan untuk menutup risiko tersebut.
Dengan memiliki banyak portofolio,
yang ditujukan untuk prioritas tujuan yang berbeda, akan banyak memakan waktu
untuk mengorganisasinya dan apalagi bila Anda harus meninjau dan merevisinya
bila dibutuhkan. Dua hal negative dalam memiliki banyak portofolio untuk
berbagai macam prioritas tujuan yang dimiliki adalah biaya dan waktu.
- Biaya. Memiliki setiap instrumen investasi pasti mengandung biaya, baik fee manajemen, biaya pembelian, penjualan dan pengalihan untuk reksadana dan biaya transaksi untuk jual beli saham. Dengan memiliki banyak portofolio, maka Anda akan terus dibebankan dengan biaya yang sama untuk masing-masing instrument. Bila Anda memiliki 5 Reksadana dengan jenis yang sama maka Anda akan terbebani dengan 5 kali biaya pembelian, penjualan atau pengalihan bila Anda bertransaksi.
- Waktu. Mengelola uang Anda membutuhkan waktu. Bila Anda secara aktif mengikuti perkembangan portofolio Anda, maka sangat mungkin Anda akan menghabiskan 10 jam sebulan (atau malah lebih) untuk menganalisa apa yang Anda miliki, bagaimana performanya dan bagaimana Anda dapat lebih mengoptimalkan. Itu hanya untuk satu portofolio. Bayangkan bila Anda memiliki 5 priortitas tujuan dengan masing-masing portofolionya, berapa waktu yang harus Anda habiskan?
DAFTAR PUSTAKA